Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
No war! Peace, Love N Respect!
Saya adalah salah satu dari beberapa orang yang kebetulan sedikit mempunyai hoby membaca. Dan kebetulan lagi, saat saya sedang bersantai didepan kamar saya, ada saudara saya yang kebetulan juga sedang muthola'ah pelajaran sejarah perjalanan Muhammad SAW. Kebetulan yang berikutnya adalah, tiba-tiba ada perasaan "iseng" dari dalam diri saya untuk ikut membuka dan kemudian membaca buku yang dibawa saudara saya itu. Sejurus kemudian saya merasa berada pada tahun-tahun dimana pada saat itu saya masih tercatat sebagai siswa ibtida'iyah yang minimal setiap satu minggu sekali pasti ber-"gaul" dengan buku sejarah tersebut. Dengan kebetulan pula, tiba-tiba saya merasa kembali pada suatu waktu ketika bapak guru saya memberikan penjelasan dan pemahaman pelajaran sejarah perjalanan Muhammad SAW itu, layaknya seorang ayah yang membacakan dongeng kepada putranya yang hendak tidur.
Di kisahkan bahwa, Muhammad SAW itu lahir dan hidup dengan memiliki sifat kasih sayang dan anti permusuhan. Meskipun banyak orang kafir yang memusuhi Muhammad SAW, tidak lantas membuat Muhammad SAW juga memusuhi mereka. Bahkan permusuhan yang mereka lancarkan kepada Muhammad SAW, dibalasnya dengan kasih sayang dan belas kasihan. Bahkan terkadang Muhammad SAW merasa "kangen" saat suatu hari orang yang biasa me-ngerjai-nya tidak tampak batang hidungnya. Bukannya lega karena merasa tidak lagi terancam jiwanya, justru Muhammad SAW mengkhawatirkan keaadan orang yang biasa usil bahkan berniat membunuhnya itu. Setelah mengetahui kalau ternyata orang itu sedang sakit, Muhammad SAW kemudian menjenguknya dan mendo'akan kesembuhan kepadanya.
Kasih sayang versi Muhammad SAW itu mengandung dimensi-dimensi nilai yang tak terkirakan kadar kemulyaan sosialnya, keintiman kasih sayang universalnya, kepercayaan diri yang luar biasa dalam konteks militer dan keterpaksaan dalam permusuhan.
Selama Muhammad SAW "terpaksa" terlibat dalam sejumlah peperangan karena dimusuhi, strategi yang Muhammad SAW gunakan adalah, "Bagaimana meminimalisasi korban sampai sesedikit-sedikitnya kematian pada kedua belah pihak, baik muslim maupun kafir." Bukannya, "Bagaimana memusnahkan musuh setuntas-tuntasnya." Menurut saya, itu Muhammad SAW lakukan karena yang terpenting bukanlah kemenangan atas musuh, bukan kemenangan kekuatan manusia atau kelompok atas kelompok atau manusia yang lain, melainkan kemenangan atas diri sendiri, kemenangan atas nafsu sendiri, kemenangan untuk tidak memusuhi meskipun dimusuhi, kemenangan untuk tidak membenci orang yang membenci dan memerangi kita. Kalaupun terpaksa meladeni peperangan, itu karena tidak ditemukan lagi formula dialektika atau komunikasi yang lain. Sehingga itu (perang) kita lakukan tetap dalam kesadaran kasih sayang kemanusiaan dan kemakhlukan.
Dikisahkan, dalam perang Badar umat islam meraih kemenangan besar pada tanggal 17 Ramadlan tahun kedua Hijrah. 313 (180+133) umat muslim berhasil mengalahkan dan menaklukkan orang-orang kafir yang berjumlah 1000. Yang secara rumus matematika mestinya orang kafirlah yang menang. Namun Tuhan berkehendak lain, dan kemenangan akhirnya justru berpihak kepada kaum muslimin.
Dalam peristiwa bersejarah itu, Muhammad SAW memberikan dua ilmu atau rumus menjalani kehidupan. Pertama, kepada ummat muslim yang sangat lemah segala-galanya Muhammad SAW berkata: "Kalian akan ditolong oleh Allah, diberi kemenangan dan rizqi. Tapi itu bukan karena kehebatan kalian, melainkan karena orang-orang lemah yang kalian perjuangkan." Sehingga melecutlah semangat jihad kaum muslimin kala itu.
Kedua, Muhammad SAW tidaklah bodoh dan irasional untuk memohon kepada Allah, "Ya Rabb, berikan kemenangan kepada kaum muslimin." Karena sekali lagi, secara hitungan matematika, umat muslim tidak mungkin menang. Akan tetapi Muhammad SAW mengungkapkan suatu rayuan/pernyataan jenius kepada Allah: "Ilahi, asal engkau tidak marah kepadaku, maka atas segala ketentuanmu atas nasib kami didunia, la ubali, aku tidak peduli." Bahasa jawanya, “gak patheken”, mau dihina, diremehkan orang, monggo. Difitnah, disikapi tidak adil, ditimpa pembunuhan karakter, santet, bahkan pembunuhan fisik silahkanlah, Apa saja, asal Tuhan ridlo kepada kita. Justru dengan ungkapan keikhlasan seperti inilah, Muhammad SAW dan pasukan Badar di anugerahi kemenangan.
Namun begitu dianugrahi kemenangan besar, Muhammad SAW tidak lantas berpesta meryakan atas kemenangan tersebut, justru Muhammad SAW menyatakan ungkapan yang luar biasa bernilai peradaban dunia: "Kita baru saja memenangkan jihad kecil, kini saatnya kita memasuki jihad akbar, yakni perang melawan nafsu kita sendiri." Perang melawan kerakusan ekonomi, kebodohan dalam ketertindasan, dan seluruh kesenangan hawa nafsu duniawi.
Dari kisah tersebut di atas saya pribadi berkesimpulan, mungkin ada baiknya apabila saya mempunyai niat atau setidaknya cita-cita melakukan kontrak seumur hidup dunia akhirat untuk tidak akan memasukkan kata permusuhan ke dalam harddisc kalbu saya. Kalau di musuhi, saya oke, bahkan berterima kasih. Sebab itu menguji cinta saya dan menambahi kualitas cinta saya, jika mampu saya pertahankan dihadapan kebencian dan permusuhan orang lain kepada saya. Bagi saya, permusuhan tidak ada hubungannya dengan kehidupan, permusuhan hanya punya jodoh kematian. Permusuhan tidak mempunyai ekspresi lain kecuali pembunuhan atau pemusnahan, baik fisik maupun karakter. Di dalam kehidupan hendaknya yang ada hanyalah cinta, kasih dan sayang. jika dipaksa melakukan permusuhan maka hanya ada satu langkah: MATI!!!
Tiba-tiba pengembaraan lamunan saya sampai pada sebuah syair yang di bawakan oleh Kyai Kanjeng, kurang lebih isinya sebagai berikut: Duka derita duka laraku didunia// Tidaklah aku sesali juga tak akan aku tangisi// Sesakit apapun yang kurasakan dalam hidupku// Semoga tak membuatku kehilangan jernih jiwaku// Andaikan dunia mengusir aku dari buminya// Tak akan aku merintih juga tak akan aku mengemis// Ketidak adilan yang di timpakan oleh manusia// Bukanlah suatu alasan bagiku untuk membalasnya// Asalkan karena itu tuhan menjadi sayang padaku// Segala kehendaknya menjadi surga bagi cintaku// Bukanlah apa kata manusia yang diikuti// Tetapi pandangan Allah tuhanku yang ku takuti// Ada tiadaku semata mata milik-Nya jua// Ada tiadaku semata mata milik-Nya jua.
Bukankah indah hidup, bersama saling berbagi saling mencinta? Untuk itu, No War! Peace, Love, N Respect!!! (QOID/red)
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Kamis, 19 Mei 2011
di
5/19/2011 12:51:00 PM
1 komentar
Label:
artikel


upin-ipin vs unyil
Dari gambar diatas, kelihatan Unyil bertemu dengan Upin dan Ipin pada saat sedang berpatroli menjaga wilayah negaranya masing-masing. Namun Unyil merasa seperti ketakutan, dimana hal ini disebabkan oleh :
- Unyil hanya sendiri, sedangkan Upin dan Ipin berdua.
- Unyil tidak didukung anak-anak Indonesia sendiri, sedangkan Upin dan Ipin sangat didukung dengan seringnya anak-anak Indonesia menonton Upin dan Ipin. Kalau ditanya anak sekarang, lebih mengenal Upin dan Ipin daripada si Unyil.
- Si Unyil, filmnya menggunakan teknologi yang tidak lebih baik daripada Upin dan Ipin.
- Si Unyil, tidak pintar, karena dari dulu sampai sekarang unyil masih sekolah di SD. Cerita Upin dan Ipin ada rencana, sekolahnya terus meningkat sampai High School.
- Si Unyil Menggunakan Kapal Kertas sedangkan kapal Upin dan Ipin terbuat dari Kayu ( berdasarkan gambar di atas hehe)
- Si Unyil tidak membawa senjata sedangkan Upin dan Ipin Membawa senjata yaitu ketapel ( berdasarkan gambar di atas hehe)
Gimana sih Unyil mau menang kalau begini..!!!!!
Tapi ane tetap cinta INDONESIA
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Kamis, 09 September 2010
di
9/09/2010 02:44:00 PM
1 komentar
Label:
artikel


Negara Terkaya Di Dunia Yang Luput Dari Perhatian Dunia
oleh Agung Mauliady (facebook) pada 24 Agustus 2010 jam 12:04
Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah.Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.Wooww... Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.
1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.
pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya.lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!
2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.
3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.
Letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi.sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buatmereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat.karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untukmenjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuatuntuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sedikitelah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uanguntuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.
4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.
5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia.
Bengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.
6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?
dialah INDONESIA!
untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.
Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan indonesia saat ini silahkan disimak.
Judulnya Ketika Tuhan Menciptakan IndonesiaSuatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idiot2′ di pemerintahannya)
Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.
"Indonesia tanah air betadisana tempat lahir beta,dibuai dibesarkan bunda,Tempat berlindung di hari Tua...HIngga nanti menutup mata"
HIDUPLAH INDONESIA RAYA!!
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Rabu, 08 September 2010
di
9/08/2010 02:22:00 PM
0
komentar
Label:
artikel


Mengenang Akhlak Nabi Muhammad SAW
Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!." Badui ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini..." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)"
Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi yang sering disapa "Khumairah" oleh Nabi ini hanya menjawab, khuluquhu al-Qur'an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur'an). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi itu bagaikan Al-Qur'an berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Qur'an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak QS Al-Mu'minun[23]: 1-11.
Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air mata-lah jawabannya, karena mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi terakhir ini.
Mari kita kembali ke Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku Nabi, Aisyah hanya menjawab, "ah semua perilakunya indah." Ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. "Ketika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, 'Ya Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.'" Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episode tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.
Nabi Muhammad jugalah yang membikin khawatir hati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, "Mengapa engkau tidur di sini?" Nabi Muhammmad menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu." Mari berkaca di diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi mengingatkan, "berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya." Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.
Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke Majelis Nabi. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Rasul.
Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.Nabi Muhammad juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, "Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain." Dalam riwayat lain disebutkan, "Nabi bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis.
Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Ustman karena itu Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. "Aku ini
Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah...ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.
Saya pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Allah pun sangat menghormati Nabi Muhammad. Buktinya, dalam Al-Qur'an Allah memanggil para Nabi dengan sebutan nama: Musa, Ayyub, Zakaria, dll. tetapi ketika memanggil Nabi Muhammad, Allah menyapanya dengan "Wahai Nabi". Ternyata Allah saja sangat menghormati beliau.
Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, "Ya Rasul Allah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahasia." Umar juga berbicara kepada Nabi dengan suara yang lembut. Bahkan konon kabarnya setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus.
Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi, "Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami"
Nabi mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?" "Sudah." kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca
Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana Nabi dengan sabar mendegarkan pendapat dan usul Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak nabi dalam menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis ilmu. Yang menakjubkan adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita. Masya Allah!
Ketika Nabi tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang meminta janji Nabi bahwa Nabi akan mengembalikan siapapun yang pergi ke Madinah setelah perginya N abi. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat rupanya tertinggal di belakang Nabi. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan hartanya. Dengan terengah-engah menembus
Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata pada para sahabat, "Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di
Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata, "lakukanlah!" Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi dan memeluk Nabi seraya menangis, "Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah." Seketika itu juga terdengar ucapan, "Allahu Akbar" berkali-kali. sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggil Nabi.
Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul pun sangat hati-hati karena khawatir ada orang yang beliau sakiti. Khawatirkah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di
Nabi Muhammad ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, "Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?"
Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah!". Nabi meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya. Di pengajian ini saya pun meminta Allah menyaksikan bahwa kita mencintai Rasulullah."Ya Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin meniru semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Senin, 23 Agustus 2010
di
8/23/2010 09:47:00 AM
0
komentar
Label:
artikel


juragan minyak vs pemulung
Paduan bahan-bahan terbaik asli Indonesia, memberikan kemantapan dan kenikmatan khas Bentoel Biru yang terkenal sejak dulu”. Celoteh Kuntadi ketika membaca tulisan di punggung bungkus rokok favoritnya. Padahal otaknya sedang mblayang. “Andai saja suatu saat aku dapat membeli rokok favoritku sebanyak satu bak truk, dari penghasilanku sebagai pengusaha minyak, meski sekarang bapakku masih sebagai pedagang minyak keliling, tapi aku besok kan sudah bisa jadi juragan minyak!” Katanya dalam hati. Saat ini Kuntadi adalah salah satu dari ratusan santri yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren di desa karang kedampel. Di dalam kamar tinggalnya, Kuntadi sedang tengkurap sambil melamunkan satu bak truk rokok favoritnya. Di sebelahnya, ada Aryasena yang sedang duduk sembari memperhatikan putung rokok yang berceceran di lantai kamarnya, bersama Kuntadi. Kata Aryasena dalam hati, “Andai saja putung-putung rokok itu aku kumpulkan, dan kujual, katakanlah satu hari dapat lima ribu, berarti sebulan sudah dapat seratus lima puluh ribu, berarti, setahun sudah dapat berapa?. Wah jadi ngga’ kuat mikirnya”. Maklum, Aryasena adalah anak melarat sejak dalam kandungan. Bapaknya sudah meninggal sejak kelahiran anak ke lima belas yang tak lain adalah Aryasena itu sendiri. Sedang ibunya hanya sebagai pedagang sego pecel di kampung halamannya.
Terlihat berdua, tapi kok saling berdiam seakan tak saling kenal, maka Kuntadi pun membuka percakapan dengan Aryasena, “Eh sena, Aryasena, sedang melamun apa to?. Kira-kira seruan mana sama yang aku lamunkan?”. “Aku hanya sedang ngelantur. Seperti biasa, sedang ngelamun dapat uang banyak dari hasil menjual putung rokok. Hitung-hitung memanfaatkan barang buangan. Kaya’ orang Jepang, berkreasi dari barang buangan.” Aryasena bercerita tentang apa yang sedang dilamunkannya. Mendengar itu, Kuntadi langsung menyahut,“Tapi kenapa mesti kaya’ orang Jepang ? Lha wong mereka itu bisa seperti sekarang kan cuma hasil jajahan saja. Toh itu pun ngga’ lepas dari jasa orang Indonesia yang dulu ikut nyumbang tenaga kerja (paksa) ke orang Jepang itu. Masih mending orang Indonesia, biar sudah dikuras kekayaannya oleh penjajah tapi sampai sekarang juga tetap makmur!”. Aryasena pun langsung kasih timpal, “Tapi kita lihat sekarang, orang Indonesia bisa apa? Buat makan saja berasnya nempil dari negara lain. Prestasinya saja hanya sebagai negara ter-korup. Orang-orang pinternya, yang katanya selalu menang lomba teknologi di luar negeri, sampai sekarang tak juga memunculkan karyanya buat masyarakat. Malah mentok-mentoknya jadi TKI ke luar negeri. Bahkan mantan presiden kita saja, sekarang ada yang jadi TKI di Jerman. Kalau separah itu, mana mungkin Indonesia bisa makmur?!”. Menyimak apa yang dikatakan Aryasena, Kuntadi hanya bisa manggut-manggut. Lalu dia nyelimur, “eh, tadi aku belum cerita apa yang aku lamunkan. Aku tadi ngelamun andai kata aku besuk bisa jadi juragan minyak. Aku mau beli rokok favoritku sebanyak satu bak truk. Asyik kan?”. “ Ah, kalau hanya ngelamun jadi juragan, aku sih juga bisa!” Sahut Aryasena meledek. “Daripada kamu, masa’ cita-cita jadi pemulung? Mending aku, bisa jadi juragan!” Kuntadi balas meledek. “Iya, tapi kan maksudku baik. Setidaknya aku tak hanya bercita-cita dapat membeli rokok satu truk. Tapi lebih dari itu, aku bisa membantu usaha ibuku. Sukur-sukur bisa bikin lapangan pekerjaan” Aryasena kembali menyahut. “Lha terus kenapa?” Kuntadi bertanya jengkel. “Ya mestinya kita sadar, kita seharusnya prihatin atas situasi negara kita sekarang. Lah wong kenyataannya sedang bobrok, kok dibilang makmur. Masa’ aku dengar, jama’ah haji Indonesia di tanah suci saja sekarang sedang kelaparan. Itu bukti kalau Indonesia sudah mulai ‘tak mampu’ nempil beras. Atau bisa jadi, uang buat nempil beras itu digasak sama orang-orang yang punya prestasi korup”. “Nah, melihat keadaan seperti itu masa’ kita hanya bengong? Sebagai orang Indonesia, mestinya kita ikut prihatin, apalagi kita adalah santri. Punya cita-cita mbok ya jangan cuma buat kepentingan sendiri, mestinya juga harus mikirin bangsa, negara, plus agama!” Aryasena begitu panjang memberi tutur kata. Sampai-sampai Kuntadi menjadi jengkel mendengarnya. “Ya sudah, kita stop saja ngobrolnya. Puyeng aku mendengarnya. Aku mau ngelamun lagi aja...” Kuntadi menutup pembicaraan dengan perasaan dongkol, sambil kembali berbaring dan menutup wajahnya dengan bantal. Dia melanjutkan lamunannya. ZZZ...ZZZ...(*)
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Jumat, 20 Agustus 2010
di
8/20/2010 01:01:00 PM
0
komentar
Label:
artikel


PD! setiap oang memiliki kelebihan (walikullin maziyyah)
Disebuah
warung kopi sebelah pesantren yg berada diprapatan kampung karang kedampel,
kuntadi tampak kelihatan melamun, merenungi nasib. Sehingga hal itu membuat
kang Aryasena terheran sekaligus iba melihatnya. Sejurus kemudian, kang
Aryasena pun menghampiri Kuntadi dg membawa segelas kopi panas.
Aryasena:
di, Kuntadi,
kamu itu baru kesambet jin mana kok jadi bengong gitu?
Kuntadi:
siapa to kang
yg kesambet itu? Aku itu lagi ngelu, mumet bin pusing…
Aryasena:
la kenapa to?
Kuntadi:
begini lo kang,
aku itu jadi orang kok mendo alias Ndoss banget ya? Td dimadrasah aku dimarahi
pak guru terus…
Aryasena:
oalah di… begitu
aja kok bingung… sing sabar aja… setiap orang itu pasti mempunyai kelebihan
masing-masing, coro bahasa ngajimu
“likullin maziyyah” sabar aja… sini, tak certain…
Dahulu
ada sebuah Pon-Pes yang berada ditengah keramaian desa. Walaupun santrinya tak
begitu banyak namun pengasuhnya termasuk kyai sepuh. Suatu saat kyai memanggil
salah satu santrinya untuk diberi tugas membuang sampah. Lalu datanglah santri
tersebut.
Kyai : Gus
saya minta tolong
Santri
I : Ada
apa Yai
Kyai : Ini
keranjang yang isinya
Sampah tolong kamu buang di laut yang
berada di sebelah hutan yang berada di utara desa ini
Santri
I : Malam-malam begini ? Yai bukannya saya
tidak mau, tapi ini sudah terlalu malam. Jadi maaf saja Yai
Kyai : Ya
kalau tidak mau tolong panggilkan teman kamu !
Kemudian
datanglah santri lain yang di panggil oleh kyai tersebut.
Santri
II: Ada
apa Yai ?
Kyai : Saya
minta tolong kamu, tolong buang sampah di depan itu ke laut. Siap !
Santri
II: Siap Yai !
Kemudian
berangkatlah santri tersebut, melaksanakan perintah kyai. Namun ditengah
perjalanan dia berhenti sejenak, dalam hatinya berkata “jauh bener lautnya,
mana harus melewati hutan lagi” setelah berpikir cukup panjang ahirnya dia
memutuskan untuk kembali lagi dan matur pada Kyai kalau dia tak sanggup.
Kyai : Lho
kok cepat bener gus ?
Santri
II: Maaf Yai, saya tidak sanggup melaksanakan
perintah panjenengan ?
Kyai : Ya
sudah kalau tidak sanggup. Tapi tolong carikan badalannya ya
Santri
II: Enggih Yai
Kemudian
santri tsb segera mencari badalannya. Kesana kemari ahirnya dia menemukan
santri yang baru melamun merenungi nasibnya karena mendapatkan otak kurang
mujur (Ndoss)
Santri
II : Assalamu’alaikum
Santri
Ndoss: Wa’alaikum salam. O.. sampeyan tho..
monggo-monggo
Santri
II : Ma’af menggangu sebentar ya
Santri
Ndoss: Oh Ndak apa-apa
Santri
II : Ngomong-ngomong kok ngelamun, lagi mikirin
apa ?
Santri
Ndoss: Ah nggak, Cuma agak sumpek
Santri
II : Belum dapet kiriman, atau utangmu udah
segede udun yang siap njeblos ?
Santri
Ndoss: Wah kalo itu malah Ndossak tak pikirin.
Anu, aku udah lama disini, mau boyong tapi belum banyak sangu untuk dirumah
nanti. Maksudku ilmuku belum segede udunmu itu
Santri
II : Oh itu yg bikin kamu sumpek. Udah lah yg
penting sabar aja. O..ya aku tadi di suruh Yai untuk mencari santri yg mau
buang sampah ke laut, kamu mau ?
Santri
Ndoss: Jangankan Cuma buang sampah, ngangkat
seleNdosser pun kalo yg nyuruh Yai, akan ku lakoni.
Singkat
cerita si Ndoss segera sowan Kyai utk menyatakan kesediaannya buang sampah
Kyai : Hati-hati
ya gus, soalnya memang sampah ini harus di buang malam hari.
Santri
Ndoss : Nggih Yai, nyuwun do’a dan pangestunya
supaya buang sampahnya ini sukses tanpa aral suatu apapun
Dengan
bekal PD ahirnya si santri Ndoss segera meluncur melewati hutan menuju pantai.
Sedikit terbesit di benak santri Ndoss rasa takut dan ngeri jangan** ada
graNdong nongol, wah bisa kacau nanti. Namun dg gigih ahirnya selesailah tugas
tsb.
Dengan
menggos** Ndoss langsung sowan Kyai.
Santri
Ndoss : Alhamdulillah, sampun Yai
Kyai
: Kalo sudah, segera kamu kemasi semua
barangmu dan besok pagi kamu boleh pulang
Santri
Ndoss : Nyuwun sewu Yai saya kan Ndossak pernah nonton, maling dsb, kok
tahu** langsung di boyong
Kyai : Justru
karena kamu Ndossak pernah ngelakuin yang begituan makanya kamu sudah ta’
bolehin pulang
Dalam
benak si Ndoss nyumbat segudang pertanyaan, namun karena dawuhnya Kyai seperti
itu ya ahirnya dia manut saja. Sampai tibalah pagi hari waktu si Ndoss pamitan
boyong pada Kyai
Kyai : Meski
kamu orangnya hanya begini namun aku cukup bangga punya santri kamu. Selalu
sendiko dawuh dan tak pernah neko**. Saya do’ain semoga kamu menjadi orang
sukses di desa kamu, bisa menyebarkan syariat** Kanjeng Nabi. Dan jangan lupa
dalam keadaan apapun kamu harus tetap ngaji
Santri
Ndoss : Nggih Yai, nyuwun do’a dan pangestu Yai
Singkat
cerita setelah tiba dirumah, mulailah dia merasakan hal** aneh pada dirinya
yang semuanya berkat dia yang selalu to’at pada Kyai. Semua kitab yang dulu di
buat ngaji selama di poNdossok di buka kembali dan di pelajari
“O..
ternyata begitu” Alangkah senangnya si Ndoss, setiap mbaca kitab yg dulu selalu
bablas n amblas (Ndak faham) ternyata baru ketemu selama di rumah. Sehingga
pada waktu muthola’ah sering terdengar “O.. Ealah ngono tho” dari mulutnya.
Dalam
waktu kurang setahun ahirnya dia dipercaya oleh wong** Ndeso untuk ngaji di
masjid. Namanya juga barokah tak disangka n diduga, Yang di atas kan paling jago mengatur
posisi hamba**nya.
Terdengar
cerita di poNdok asalnya bahwa salah satu santri pernah memimpikan Ndoss
tersebut, ternyata sampah yang dulu pernah di buang malam** adalah sutumpuk
kebodohan yang nyumbat di otak si Ndoss.
Aryasena:
Nah, kamu yang
sabar wae, meskipun ngelu, mumet bin pusing, yg penting kamu istiqomah alias
continue didalam belajar, patuhi segala dawuh pak guru dan pak kyai. insyaAllah
mendapat barokah.
Kuntadi:
wah terimakasih
kang atas nasihatnya. Wes, sebagai rasa matur suwun kulo, sampean tak traktir
wes,,, he he he.
Aryasena:
walah, kok
repot2 to di… tp yo matur suwun wes, kebeneran lagi bokek. Eh, ngomong2 anak2
pada kemana yak ok sepi begini?
Kuntadi:
wah g taut uh,
pada molor paling… pulang aja kang yuk, aku tak matla’ah lagi. He he he.
Akhinya
keduanya meninggalkan warung itu.
BAROKAH
“Ma’, kopinya Brontoseno, jangan manis-manis ya ma’.” Aryasena yg baru masuk warungnya Ma’ Cangik langsung memesan kopi sambil mencomot pisang goreng. Dilihatnya Kuntadi sudah “mojok” disalah satu sudut (klo g disudut g mojok namanya) warung itu. Aryasena-pun segera menyapa, “Oalah Di… jadi orang kok tiap hari kerjaannya ngelamun, cemberut mbetutut, jane kenapa to? Jd orang itu mbok ya yg ceria, sumringah gitu, biar awet muda, lancar rizki dan cepet dapat jodoh…” Kuntadi segera menyahuti, “La gimana to kang, rasanya aku kudu g kerasan aja dipondok ini, pengen pulang” “La emange kenapa kamu itu kok g kerasan?” timpal Aryasena. “ ya g tau, “hawa”-nya itu kepengen balik wae” jawab Kuntadi. Aryasena menimpali lagi, “emange dirumah kamu mau ngapain? Wong cari ilmu belum dapat apa2 gitu kok. Paling-paling ya ngluyur… wong kamu juga g sekolah. Lulusan SD gitu, ilmu g punya, keterampilan g ada, klo dirumah malah ngrepotin orang tua. Mending kamu dipondok saja, insyaAllah barokah.” Dasar Kuntadi, dikasih nasihat malah mencak2, “barokah lagi, barokah maning. Jane apa to barokah itu kang?” Ma’ Cangik yg dating dg membawa kopi pesanan Aryasena ikut nimbrung dalam obrolan itu, “Barokah bukanlah sekedar nama sebuah warung, juga bukan nama bus jurusan Surabaya - Trenggalek. Barokah adalah sesuatu yang sulit digambarkan atau didefinisikan. Secara definitif, barokah itu amrun (perkara) sebangsa ILAHI, barokah itu ada, dan tidak ada yang tahu dimana tempatnya, diberikan kepada siapa diantara kita yang penuh dengan kebaikan, sehingga mendapat barokah.”
Aryasena menambahi keterangan Ma’ Cangik, “Barokah identik dengan sesuatu yang bagus. Makanya barokah sering dihubungkan dengan pesantren atau ulama’-ulama’ salaf seperti para Wali sanga. Nggak heran kalau kita selalu mendengar kata barokah lebih dari 100 kali didalam pesantren. Seperti cerita yang pernah saya dengar dulu, KH. Imron Hamzah (alm.) pernah ditanya oleh rektor dari salah satu fakultas di Indonesia , “Kyai, sistem pendidikan dan pengajaran di pesantren itu tidak efektif. Bayangkan, kyai sendirian mengajar sekian banyak santri, itu tidak efektif kyai!” Dengan santai dan gaya khasnya, kyai Imron Hamzah menjawab, “ya nggak apa-apa pak, wong di pesantren itu ada barokahnya. Meski satu kyai mengajar sekian banyak santri tapi buktinya kan banyak santri yang jadi kyai?”. Terang Aryasena berikut ceritanya.
Limbuk, ptrinya ma’ Cangik, tiba2 saja juga ikut nimbrung, “Barokah itu entry point, kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh orang-orang yang baik, harusnya itu kita manfaatkan dengan tidak bermalas-malasan dalam belajar dan mengaji mengingat kita nggak tahu kapan barokah itu diberikan, siapa yang layak mendapatkan barokah, semua nggak ada yang tahu!.”
Kuntadi menyahuti, “Aneh, barokah yang datangnya nggak pasti milik kita itu kok kita tunggu, ini kan sama halnya kita menunggu sesuatu yang nggak pasti. Sama halnya kita membuang waktu.” Aryasena langsung menimpali ucapan itu, “La justru itu Di, karena barokah itu hanya milik orang2 baik dan dekat kepada Allah, kita harus rajin belajar dan ngaji, berusaha jadi orang baik supaya mendapat barokah dari Allah. Jangan membuang waktu keemasan dengan bermalas-malas, ngelamun, cemberut, yo mana mungkin bias mendapat barokah dalam hidup?”.
Limbuk, yg juga belajar dipesantren sekaligus kuliah itu menambahi, “sayangnya, terkadang Barokah sudah kita jadikan senjata untuk menutupi kemalasan dan kekurangan kita, banyak diantara kita bilang ‘sing penting barokah’ tapi tanpa ada usaha dan asa, barokah sudah kita jadikan senjata untuk memuluskan keinginan dan ambisi pribadi kita. makanya nggak salah ada salah satu kyai dawuh barokah sekarang sudah nggak ada, sebenarnya sampai kapan-pun, Allah akan tetap memberi barokah kepada orang2 yang memang baik. Mungkin dawuh itu supaya barokah tidak dijadikan kambing hitam, agar para pelajar lebih bersemangat belajar dan mengaji.”
Aryasena segera menyimpulkan isi dari pada obrolan itu, “Marilah kita tetap semangat dalam belajar, mengaji, dimanapun, baik dipesantren, maupun di sekolah/kampus, dengan tidak tama’ terhadap barokah tapi tetap yaqin bahwa barokah itu ada, dimanapun dan kapan-pun asal kita menjadi orang baik dan memang bersungguh-sungguh. Apakah barokah diberikan kepada siapa saja tanpa pandang bulu? Wallahu A’lam Bisshowab.” Aryasena menyudahi keterangannya. Kuntadi hanya manggut2, belajar menerima keterangan teman2nya.
“ma’, sampun, kopi brontoseno, pisang gorengnya dua, tempe mendoanya tiga, sama ududnya dua, berapa ma’?” “Lima ribu den… matur suwun den, semoga barokah.” Dengan kompak, yang hadir diwarung itu menyahut, “Amin….” Dan mereka-pun segera meninggalkan warung itu, untuk segera melanjutkan kewajiban belajar dan mengajinya, serta mengharap mendapat barokah dari Allah SWT.
Diposting oleh
werkudoroarimbi
on Kamis, 19 Agustus 2010
di
8/19/2010 02:58:00 PM
0
komentar
Label:
artikel


Langganan:
Postingan (Atom)